A. RASIONAL
Laporan kasus kesulitan
belajar merupakan bentuk pertanggung
jawaban praktikan kepada Program Studi Bimbingan dan Konseling Jurusan Ilmu
Pendidikan Universitas Halu Oleo Kendari .
Dalam mendiagnosis kasus
kesulitan belajar , dengan tujuan agar
praktikan memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam mengumpulkan data dan
mengkaji data kemudian mengolah data, dalam usaha pemecahan masalah yang
dihadapi klien.
Praktikan
mengangkat masalah ini menjadi subyek kasus dengan alasan masalah yang dihadapi
oleh klien cukup kompleks yaitu masalah Kesulitan Belajar yang
perlu segera diselesaikan.
Kegiatan
diagnosis
kasus
yang telah dilaksanakan oleh praktikan
ini dilakukan dengan cara mengumpulkan berbagai data tentang diri klien,
pihak-pihak yang terlibat dalam permasalahan siswa dan lingkungannya melalui
berbagai teknik pengumpulan data. Data yang relevan dan lengkap akan digunakan
untuk memberikan bantuan atau bimbingan secara tepat sesuai dengan masalah yang
dihadapi oleh klien. Sehingga diharapkan siswa dapat mengembangkan dirinya
secara optimal baik dalam orientasi pendidikan, pengembangan pribadi dan sosial
klien.
B.
IDENTIFIKASI
KESULITAN BELAJAR SISWA
Dalam penyusunan kasus,
identifikasi siswa yang berkasus (siswa) merupakan tahap awal yang harus
dilalui di dalam proses penyusunan kasus. Pada saat ini konselor mengamati
siswa yang mengalami kesulitan dalam
belajar di sebabkan karena terlalu dimanja. siswa tersebut bersekolah di SMA 2 Kendari , Gressya Evelyn sebagai Siswi SMA kelas 2. Selanjutnya
untuk lebih jelasnya di bawah ini dicantumkan data identitas siswa yang menjadi
objek :
a.
Identitas Siswa
§ Nama
Siswa :
Gressya
Evelyn
§ Nama
Panggilan : Gress
§ Kelas
: 2
§ Agama
: Kristen
§ Jenis
Kelamin :
Perempuan
§ Alamat :
Lrg. Gembol, Kel. Lalolara.
§ Sekolah : SMA Negeri 2 Kendari
§ Hobi
: menyanyi
§ Jumlah
saudara : 3
§ Anak
ke : 2
b.
Menganalisis Prestasi Belajar
Membuat
chart nilai dalam mata pelajaran matematika dan mata pelajaran biologi dan
hasilnya adalah
1.
prestasi yang dicapai sekarang lebih rendah
dari sebelumnya; dan
2.
prestasi yang dicapai berada di bawah
kemampuan sebenarnya.
c.
Menganalisis periaku
yang berhubungan dengan proses belajar
Analisis perilaku terhadap
siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar dilakukan dengan : pertama,
membandingkan perilaku yang bersangkutan dengan perilaku siswa lainnya yang
berasal dari tingkat atau kelas yang sama; kedua, membandingkan perilaku yang bersangkutan
dengan perilaku yang diharapkan oleh lembaga pendidikan.
d.
Menganalisis hubungan
sosial
Intensitas interaksi
sosial individu dengan kelompoknya dapat diketahui dengan sosiometri. Dengan
sosiometri dapat diketahui individu-individu yang terisolasi dari kelompoknya.
Gejala tersebut merupakan salah satu indikator kesulitan belajar.
C. LOKALISASI JENIS DAN LETAK KESULITAN BELAJAR
a.
Lokalisasi jenis dan letak kesulitan belajar
Untuk
menemukan letak dan jenis kesulitan belajar siswa dilakukan dengan memberikan
Soal-soal serta Lembar kerja siswa yang dimiliki siswa yang dipergunakan dalam
proses belajar mengajar baik untuk buku matematika maupun buku biologi. Adapun
letak dan jenis kesulitan belajar siswa adalah sebagai berikut :
1.
Letak dan jenis kesulitan belajar pada mata
pelajaran :
1)
Matematika
1.
Konsep dalam memahami matematika
2.
Segi-segi proses pembelajaran yang sulit terjadi
yaitu konsep dalam fungsi kuadrat antara lain :
·
Fungsi kuadrat
·
Persamaan kuadrat
·
Koefisien
·
Konstanta
·
Nilai balik
·
Nilai maksimum/minimum
·
Titik balik/titik ekstrim
·
Sumbu simetri
·
Suatu bentuk aljabar ke bentuk baku
·
Membedakan fungsi kuadrat dari persamaan kurva
fungsi kuadrat.
2)
Biologi
·
Materi sistem pencernaan
·
Menjelaskan setiap fungsi dari bagian-bagian
jantung
·
Menyebutkan bahasa-bahasa latin
·
Memahami konsep
ruang lingkup biologi
·
Sistem pernafsan manusia
·
Proses terjadinya urin
2 Analisis
jenis dan letak kesulitan belajar
Jenis kesulitan belajar :
·
Matematika
·
Biologi
D. FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR
1.
Faktor Internal
a)
Bersifat kognitif yaitu ketidakmampuan siswa untuk merinci atau
menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan
mampu memahami hubungan di antara bagian-bagian atau faktor-faktor yang satu
dengan faktor-faktor lainnya. Jenjang analisis adalah setingkat lebih tinggi ketimbang
jenjang aplikasi dan mengalami hambatan atau keterlambatan berpikir, merespon rangsangan dan
adaptasi sosial,
b) Bersifat afektif yaitu :
·
Motivasi yang kurang
·
Siswa jarang meminta bantuan atau petunjuk pada
orang tua apabila ada PRyang tidak ia mengerti
·
Siswa malas
mengikuti pelajaran
·
Peserta didik jarang belajar terbuka dengan
orang lain.
·
Peserta didik tidak mampu menilai dirinya.
·
Peserta didik dapat berkomunikasi dengan
temannya.
·
Sering belajar sendiri dirumah
·
memiliki self-image yang buruk
c.
) Bersifat psikomotor yaitu terganggunya alat-alat
indra yaitu : pendengaran sehingga siswa sulit untuk mendengar apa yang
disampaikan oleh guru ketika guru sedang menjelaskan dan terganggunya. pendengaran
penglihatan yaitu siswa yang memiliki gangguan pada mata rabun sulit
untuk melihat ketika guru menulis sesuatu di papan tulis.
2.
Faktor eksternal
a.
Faktor lingkungan keluarga
·
Kurang bimbingan orang tua saat belajar
·
Terlalu dimanja dengan selalu menuruti keinginan
siswa
·
Pelanggaran-pelanggaran siswa kurang mendapat
teguran dari orang tua
·
Orang tua Kurang memberikan motivasi pada anak
b.
Faktor lingkungan perkampungan/masyrakat
·
Kurang memanfaatkan waktu luang, waktu hanya
digunakan untuk bermain dari pada belajar
c.
Faktor
lingkungan sekolah
·
Kurang terbuka kepada guru
·
Sikap mudah putus asa dalam pelajaran
·
Siswa lebih banyak bermain disekolah dari pada ke
perpustakaan untuk membaca
·
Kurang bertanya pada guru hal yang tidak mengerti.
E. PELAKSANAAN BANTUAN
1.
Bantuan yang direncanakan
Setelah di identifikasi factor penyebab kesulitan
belajar siswa, maka dapat di tentukan bantuan yang diberikan kepada siswa,
yaitu :
a.
Remedial
Yaitu dengan melakukan pengajaran
perbaikan satu kali atau dua kali dalam seminggu untuk kedua materi pelajaran baik
Matematika maupun Biologi yaitu berupa:
·
Mengajarkan kembali materi yang belum dimengerti
atau dikuasai oleh siswa.
·
Memberikan soal-soal kepada siswa sebagai tugas
tambahan untuk di rumah
·
Memberikan latihan kepada siswa mengenai latihan
kepada siswa mengenai materi yang telah diajarkan.
b.
Memberikan layanan bimbingan yaitu bimbingan
belajar tujuannya agar siswa mampu mengubah cara belajar yang baik dan mampu mengembangkan
sikap dan kebiasaan belajar yang baik.
c.
Melakukan konferensi kasus yaitu pertemuan antara
guru dan orang tua murid dan pihak-pihak lain yang bersangkutan untuk membahasa
masalah yang di alami siswa.
d.
Mengadakan les yag diadakan dalam dua
kali seminggu
2.
Bantuan yang terlaksana
a.
Bantuan kepada siswa
·
Melakukan pengajaran perbaikan dengan mengajarkan
kembali materi yang kurang/tidak dipahami oleh kedua siswa.
·
Memberikan PR(pekerjaan rumah)
·
Memberikan informasi kepada siswa tentang betapa
pentingnnya membaca buku pelajaran, karena semua yang diajarkan oleh guru, baik
dalam bentuk diterangkan, tugas, dan PR ada didalam buku tersebut.
·
Memberikan motivasi dan dorongan kepada anak dalam
belajar, serta penguatan tentang potensi yang dimiliki oleh anak tersebut sudah
bagus, namun harus lebih banyak lagi latihan dan belajar yang teratur.
b.
Bantuan kepada guru
·
Mengubah cara mengajar dan jumlah materi yang
diajarkan
·
Bimbing siswa lebih dekat ke
proses pengajaran. Karena tanpa disadari kita telah mengalihkan perhatian
kita dari siswa. Dengan membawa mereka dekat dengan kita secara fisik secara
rafia akan membawa si anak lebih dekat lepada proses pengajaran.
·
Memberikan tugas tambahan Cara yang bisa
guru lakukan dalam meningkatkan pemahaman siswa yang lambat dalam memahami
pelajaran adalah dengan memberikan tugas tambahan. Tugas tambahan tersebut bisa
berupa PR dalam bentuk teks atau tugas membaca dll. Tujuannya adalah agar anak
bisa mengejar ketertinggalan dari siswa lain yang memiliki tingkat pemahaman
yang cukup baik.
c. Bantuan kepada orang tua
·
Memberikan perhatian dan pemahaman.
·
Adanya kerja sama dengan guru
·
Jadilah orang tua yang bijaksana. Jagalah
komukasi orang tua dan anak lambat belajar. Selain itu, guru juga perlu
melakukan hal yang sama. Berikan respon positif tentang privasinya. Jika memang
mereka membutuhkan waktu yang lebih banyak (waktu ekstra) dalam menulis suatu
ujian, berilah perhatian lebih
·
Kesediaan untuk melindungi anak
3. Bantuan
tidak terlaksana
Usaha bantuan yang
tidak terlaksana adalah konferensi kasus
Belum terlaksananya bantuan yang akan diberikan pada siswa dikarenakan
orang tua siswa tidak dapat
memenuhi undangan dari pihak sekolah untuk
hadir ke sekolah dalam rangka membicarakan permasalahan siswa yang berkaitan
dengan belajar siswa dan prestasi yang menurun.
4. Evaluasi
dan tindak lanjut
a. Evaluasi
·
Siswa : Setelah di berikan beberapa bantuan dan dorongan siswa lebih meningkat nilai rata-rata tidak
seperi sebelumnya
·
Guru : lebih memperhatikan proses belajar
siswa yang baik.
·
Orang tua : orang tua mulai memahami dan
memperhatikan belajar anak
b. Tindak
lanjut
·
Memberikan
motivasi/dorongan untuk lebih giat belajar
·
Guru diharapkan
lebih memperhatikan siswanya dalam
belajar sehingga dapat dicapai hasil belajar yang optimal.
F. KESIMPULAN
DAN SARAN
1.
Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan diagnosis kesulitan belajar dapat
menunjukan kemajuan yang lebih baik dari sebelumnya, siswa lebih memahami
materi yang diberikan oleh guru. Diagnosis
kesulitan belajar ini merupakan
memerlukan perencanaan yang matang,
yang memerlukan waktu dan tenaga.
2.
Saran
a.
Saran kepada orang tua
·
Sebaiknya
orang tua memberikan perhatian yang lebih kepada anak , terutama perkembangan
belajar di rumah.
·
Hendaknya
orang tua memberikan perhatian dengan porsi yang tepat tidak hanya kebutuhan
fisik saja akan tetapi kebutuhan psikis
·
Hendaknya
orang tua memperhatikan kebutuhan social anak dan jangan terlalu memanjakan
anak.
b. Saran kepada guru
·
Sebaiknya guru
memberikan perhatian yang lebih pada siswa atas masalah yang dihadapi
·
Guru harus
lebih peka terhadap masalah belajar anak didiknya dan memberikan solusi yang
tepat untuk mengatasi masalah.
·
Guru harus
lebih sering bekerjasama dengan orang tua siswa untuk mengetahui perkembangan belajar klien
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar