Selasa, 19 Desember 2017

dialog mikro konseling



SKENARIO KONSELING
Asniar adalah seorang siswi  kelas X  di SMA  Negeri 1 Oheo . Ia merupakan anak ke dua  dari tiga  bersaudara. Asniar mempunyai adik yang bernama Ayu wandira saat ini ayu duduk di bangku kelas VI` SD di SDN Walandawe, dan asniar juga mempunyai seorang kakak yang bernama Agus saat ini, agus sedang kuliah di STIMIK Bina Bangsa Kendari semester lima ( V ).   Ayahnya bernama Nasarullah  dan Ibunya bernama Harnisa . Ayahnya adalah seorang petani, sedangkan ibunya  adalah seorang ibu rumah tangga
Asniar lulusan SMP 4, sebelum asniar sekolah di SMA Negeri 1 Oheo, Asniar sempat sekolah di SMA Negeri 1 Asera. Saat itu pamannya memintanya untuk sekolah di  SMA Negeri 1 Asera dan tinggal dirumah pamannya. Pamannya bernama Galib ia  adalah seorang guru Agama dan Seni budaya  di SMA Negeri 1 Asera. Tapi empat bulan kemudian asniar memutuskan untuk pindah sekolah di SMA  Negeri 1 Oheo  dengan alasan ia tidak mempunyai tempat tinggal ketika ia masih bertahan di sekolah sebelumnya.
Setelah asniar pindah di SMA  Negeri 1 Oheo. Asniar tinggal dirumah  bibinya, sempat  khawatir dan cemas sebab ia merasa bahwa tinggal dirumah orang lain pasti banyak pekerjaan yang harus diselesaikan ia juga takut karena nanti berdampak pada pelajarannya . Dan ternyata kekhwatiran Asniar terjadi juga, setelah beberapa bulan ia tinggal di rumah bibinya ia sering bekerja dan lupa mengerjakan tugas di sekolah dan inilah yang membuat asniar sering terlambat masuk sekolah,  terlambat mengumpul tugas dan bahkan nilainya makin menurun tidak seperti biasanya.  Setelah asniar pulang sekolah ia sering dimarahi, di singgung-singgung  oleh bibinya  dan bahkan sering tidak di anggap pula kalau ada seorang siswa yang tinggal di dalam rumah.  Hal  inilah  yang membuat Asniar jadi bingung dan tertekan sehingga membuatnya tidak nyaman.
Di sekolah asniar sempat  dimarahi oleh guru biologinya karena nilainya yang menurun. Padahal asniar ini di kenal siswa yang  pintar, nilainya tidak pernah menurun. Asniar duduk melamun di kelas ia  merasa sedih dan bingung mau berbuat apa. Hingga ada satu temannya yang menghampiri asniar dan berkata “ jika memang masalahmu berat cobalah untuk bercerita dengan orang yang kamu percaya dan bisa memberikan solusi dari masalah kamu “. Dari perkataan temannya itu ia langsung berfikir bahwa di sekolah ada guru BK ia bisa memberikan solusi dari masalahnya. Akhirnya Asniar  pun memutuskan untuk menemui guru BKnya untuk mencari solusi dari masalahnya yaitu  ketidaknyamanan berada dirumah keluarga sehingga berdampak pada pelajaran
  





















TRANSKIP WAWANCARA KONSELING

TAHAP PEMBUKAAN
Raport → attending 
Konseli            : Assalamu’alaikum… (Sambil mengetuk pintu)
Konselor          : Yaa tunggu sebentar  (Berdiri dan menyambut konseli)
  Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh. Mari silakan
             masuk dek  ( konseli berjabat tangan dengan konselor )
 Konseli           : Iya, bu.
Konselor          : Mari Silakan duduk dek  di tempat adik senangi.
Konseli            : iya bu..
Konselor          : apakah adik sudah merasa nyaman duduk di kursi ini ?
Konseli            : iya bu saya sudah merasa nyaman duduk di kursi ini.
Konselor          :baiklah kalau adik sudah merasa nyaman. (Konselor duduk dengan  posisi menghadap klien)
Konselor          : Kalo tidak salah, nama Adek Asniar kan ?
Konseli            : Iya bu, benar.
Konselor           : hmm.. ( tersenyum ) bagaimana kabar mu dek hari ini ? →          Attending
Konseli            : alhamdulilah baik bu ..
Konselor          : alhamdulilah kalau begitu
Konseli            : iya bu..
Konselor          : kalau ibu boleh tahu asniar tinggal dimana ?
Konseli            : saya tinggal di kemaraya bu
Konselor          : ohh .. di kemaraya ( mengangguk kepala ) lumayan jauh iya
Konseli            : iya lumayan jauh .
Konselor          : Sekarang sudah kelas berapa Asniar ?
Konseli            : Baru kelas sepuluh bu.
Konselor          : ohh kelas sepuluh ( mengangguk kepala )
Konseli            : iya bu
Konselor          :ohh pantasan ibu baru lihat kamu. Karena kamu siswa baru ,di               sekolah ini.
Konseli            : iya bu, saya juga baru saya lihat dengan ibu.
Konselor           : iya, karena beberapa hari ini saya agak sibuk, jadi jarang saya kelihatan di sekolah
Konseli            : ohh ( mengangguk )
Konselor          : bagaimana asniar  teman-teman baru mu ?
Konseli            : Yah, begitu bu. Menyenangkan dapat teman baru, baik walaupun      belum terlalu akrab dengan mereka
Konselor          : Yah, begitulah kalo masih baru tapi,  lama kelamaan nanti akan akrab
Konseli                : Iya bu.
Konselor              :oh iya na asniar jam-jam pelajaran begini datang menemui saya tidak mungkin kalau tidak ada sesuatu hal yang sangat penting. Apakah nak asniar ingin sampaikan ?
Konseli                : iya bu, jadi begini bu saya punya masalah yang ingin saya ceritakan kepada ibu mungkin ibu bisa memberikan solusi dari masalah yang saya alami.
Konselor              : oh iya silahkan dengan senang hati, dan saya harap nak asniar bisa terbuka dengan saya karena saya di sini sebagai konselor sudah terikat oleh kode etik konselor semua asas dalam bimbingan dan konseling  jadi nak asniar tidak perlu ragu atau sungkan untuk menceritakan kepaada saya
Konseli                          : tapi bu saya bingung mau mulai dari mana ..  karena akhir-akhir ini banyak sekali masalah yang saya hadapi ( sedih )
Konselor            : ohh jadi seperti itu ,
Konselor              : kalau begitu mari kita tentukan dulu berapa lama waktu nak asniar  butuhkan untuk cerita kepada saya
Konseli             : bagaiamana kalau  satu jam bu ?

Konselor            : baiklah untuk pertemuan kali ini kita mempunyai waktu satu jam . sekarang waktu menunjukkan pukul 9:00 dan pertemuan kita akan berakhir pada pukul 10:00 ( konselor sambil melihat jam ) saya harap nak asniar bisa memanfaatkan  waktu ini dengan sebaik-baiknya.
Konseli             :  baik bu
Konselor            : baiklah kalau begitu, coba asniar ceritakan masalah apa saja    yang     kamu alami saat ini.

















TAHAP PERALIHAN
Konseli            :jadi begini bu, kemarin itu saya di panggil dikantor sama guru piket,  kenapa akhir-akhir ini saya sering terlambat masuk sekolah.  Setelah saya di kantor  bu, saya ketemu dengan guru biologi, guru biologiku dia tanya saya kenapa akhir-akhir ini saya sering terlambat mengumpul tugas dan   nilaiku sudah menurun
Konselor          : memangnya nilai biologimu sebelumnya berapa ?
Konseli            : nilaiku bu, 90 tapi dia menurun jadi 60 bu.
Konseor           : wah, lumayan juga menurunnya yah, menurut kamu kenapa bisa menurun begitu ?
Konseli            : sebenarnya saya kurang belajar bu   
Konselor          : ooh, begitu. Tapi kamu tahukan kalau kurang belajar bisa membuat nilai mu menurun.
Konseli            : iya bu saya tahu
Konselor          :Trus, kenapa kamu kurang belajar dek?
Konseli            : Emm, saya tinggal sama bibiku bu. Di rumahnya saya harus masak, mencuci, menyapu dan mengepel karena banyak pekerjaan terkadang saya lupa mengerjakan tugas dan sudah jarang belajar.
Konselor          : sebelumnya saya tanya dulu dek, itu kita tinggal sama bibimu dari kelurganya siapa. Mama mu atau   bapakmu ?
Konseli            : dari sama bapak ku bu.
Konselor          : Ooh, memangnya kamu jam berapa pulang dari sekolah ?
Konseli            : jam 5 bu
Konselor          : lalu kenapa tidak langsung saja kamu kerjakan tugasmu ?
Konseli            : emmm, tidak bisa bu, harus saya kerja dulu baru bisa saya belajar
Konselor          : ooh begitu  ya dek,
Konseli            : iya bu.  
                        dan kalau saya sudah kerja  saya merasa capek, jadi waktu untuk kerja tugas sudah digunakan untuk waktu istrahat. Kadang-kadang juga bu, saya masih kerja saya lupa ternyata ada tugas besok yang harus dikerjakan. 
Konselor          : dirumahnya bibimu tidak ada yang tinggal selain kamu ?
Konseli            : ada bu, anaknya bibiku cewek dan cowok.
Konselor          :  anaknya bibimu yang cewek sudah besar atau masih kecil dan siapa namanya  ?
Konseli            : sudah besar bu, seumuran dengan saya namanya Gress
Konselor          : kalau kamu lagi kerja dia tidak suka bantu kamu, menyapu atau cuci piring . supaya semua pekerjaan rumah buakn kamu yang kerjakan ?
Konseli            : Tidak bu, hmm maunya juga begitu
                        Baru bu saya pusing ( sedih ), bibiku dia sering marahi saya,singgung-singgung kadang juga dia diamkan saya dia tidak mau ajak saya bicara.  Jadi bu saya, saya pusing padahal semua pekerjaan saya sudah kerjakan
Konselor          : Hmm,begitu.
Konseli            : iya bu..








*Eksplorasi Masalah
Konselor          :Oia, tadikan kamu bilang kamu sering  dimarahi sama bibimu , bagaimana bisa kamu dimarahi?→ (Eksplorasi pengalaman)
Konseli            :anu.. bu,  dia terhambur dirumah,  makanya dia marahi saya, padahal saya sudah membersihkan. Dia kira saya yang yang menghambur padahal anaknya dengan temannya
Konselor          : kamu tidak cerita sama bibimu kalau bukan kamu yang mengahambur ?
Konseli            : saya cerita bu,
Konselor          : setelah kamu cerita apa dia bilang bibimu ?
Konseli            : dia masih marah, seolah-olah dia tidak percaya
Konselor          :emm.., waktu kamu dimarahi sama bibimu. Bagaimana Perasaan mu ?→eksplorasi Perasaan
Konseli            : perasaanku sakit bu. Karena memang bukan saya yang menghambur.
Konselor          :Hmm…

*Goal Setting
Konselor          : Tadi kita sudah cerita yah, kalau nilaimu rendah karena Asniar  dirumah kurang belajar, Asniar lebih mementingkan pekerjaan dirumah dari pada tugas disekolah, Asniar juga tidak nyaman sama bibimu karena bibimu sering memarahi kamu.
                        Nah, kalo kita telaa
apa yang kamu katakana tadi sebenarnya masalah kamu adalah kamu tidak nyaman tinggal dirumah bibimu`
Konseli            : (Mengangguk sambil mendengarkan dengan penuh perhatian)
Konselor          : Trus Asniar, perubahan apa yang kamu inginkan atau kamu harapkan setelah konseling ini? (Menetapkan perubahan/tujuan)
Konseli            :  saya berharap bibiku bisa memahami dan  mengerti kalau saya ini adalah seorang pelajar, dia harus kasih saya waktu untuk belajar supaya saya tidak terlambat mengumpul tugas dan nilaiku tidak rendah.
Konselor          :ooh jadi itu keputusan mu?
Konseli            : iya bu.














TAHAP KEGIATAN INTI

*Memahami Diri Sendiri dan Lingkungannya
Konselor          : Oia, dari tadi Asniar cerita kalau tantemu sering marah-marah kalau dia terhambur dirumah, padahal kamu sudah bilang kalau kamu sudah membersihkan dan bukan kamu yang menghambur, tapi bibimu dia tidak percaya?
Konseli            : iya bu. Berulang-ulang kali saya jelaskan tapi dia tidak percaya  malahan dia makin marahi saya ( sedih ) kalau dirumah tidak ada yang saya kerja hanya berdiam saja di dalam kamar tanpa melakukan apa-apa→Active Listening sembari melihat kontak mata→supporting
Konselor          : ooh, jadi yang kamu maksud ini bibimu dia tidak percaya lagi sama kamu. Begitu maksudmu ?→paraphrasing
Konseli            : iya bu.. dan bibiku tidak paham kalau saya lelah kerja, saya tinggalkan tugasku demi kerja dirumah ( sedih )
Konselor          :hmm.. asniar lelah→supporting
Konseli            : Saya terkadang berandai-andai jika saja saat itu saya tidak memutuskan untuk tinggal dirumahnya bibiku mungkin saat ini pelajaranku tidak menurun dan saya juga sering berandai-andai ingin keluar dari rumah tapi saya bingung karena resikonya sangat besar, terutama pada kelurga ( orang tua ). Jadi saya benar-benar bingung harus bagaimana →Active Listening sembari melihat kontak mata→supporting
Konselor          : kamu bingung harus memilih keluar  dari rumahnya bibimu tapi kamu takut karena nanti berdampak pada hubunganya orang tuamu dengan bibimu,  dan kamu juga ingin tetap tinggal  dirumahnya bibimu karena dekat dengan sekolahmu. Begitu maksudmu ? →Clarifyng
Konseli            : iya bu.
Konselor          : Kalo begitu ibu simpulkan dulu yah, supaya semakin jelas hasil pembicaraan kita. Nah, kita sudah sampai pada dua hal: Pertama, tekad kamu keluar dari rumah sangat besar. Kedua, masih ada hambatan yaitu kamu takut karena hubungan orang tua mu dengan bibimu akan  ada konflik.→summarizing
Konseli            : iya bu
Konselor          : Hemm, trus kalau biasanya kamu dimarahi sama bibimu, kamu bikin apa saja  ?
Konseli            : saya sering curhat sama sepupuku, dan kata sepupuku “  ketika dia(bibi) sedang marah, mungkin dia sedang ada masalah, sehingga amarahnya dia lampisaan kepada kamu “
Konselor          : hmm. Begitu yah→ Supporting
Konseli            : iya bu, jadi saya sering mengeluh kenapa ujian yang allah berikan kepadaku seberat ini..
Konselor          : saya pernah membaca Al-Qur’an yang isinya adalah “ Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya “ ( Qs.Al-Baqarah ayat:286), asniar pasti bisa melewati semua ini Allah sudah berjanji akan hal itu→Intrepreting
Konseli            : iya bu, tapi saya tidak nyaman ?
Konselor          : Rupanya Asniar tidak nyaman  (Reflecting) tidak nyaman kenapa?
Konseli            : tidak nyaman dengan sifat bibiku bu ( sedih )





*Pilihan Alternatif/ Solusi

Konselor          :  oh iya Asniar, bibimu kalau dia marahi kamu setiap hari atau     hanya ada masalanya saja seperti yang dia katakana sepupumu tadi ?
Konseli            : kalau saya perhatikan bu, hanya ada masalnya saja yang membuat dia marah sekali.
Konselor          : ooh, begitu  yah. Mungkin sifat bibimu memang seperti itu, disaat dia ada masalahnya dia melampiaskan pada orang lain. Jadi kamu harus memahami sifatnya. Bagaimana menurutmu ?
Konseli            : iya bu, saya harus memahami sifat bibiku ketika dia sedang marah.
Konselor          : hmm  Supporting
                          Kalau kamu tetap pindah dari rumahnya bibimu kamu harus       mencari tempat yang baru lagi, bagaimana ?
Konseli            : iya juga bu
Konselor          : Jadi diantara dua pilihan ini yang pertama: kalau kamu panda dari rumanya bibimu berarti kamu harus mencari tempat yang lain seperti kos-kosan yang harus kamu bayar sendiri. 
Kedua  : kalau kamu tetap tinggal dirumahnya bibimu kamu harus memahami sifat yang dia miliki bibimu dan hubungan orang tuamu jga masih akan membaik. Nah yang mana yang akan kamu pilih? 
*Mengambil Keputusan

Konseli            : InsyaAllah,saya memilih pilihan kedua,,  karena dengan  memahami sifatnya bisa teratasi ketidaknyamanan saya dan ini sangat cocok untuk saya
Konselor          : Jadi kapan kamu akan laksanakannya ?
Konseli            : InsyaAllah besok b
TAHAP KEGIATAN AKHIR

            Konselor          : Rupanya  waktunya kita sudah hampir habis.
            Konseli            : iya bu
Konselor          :Jadi apa asniar sudah bisa memahami masalah yang sedang di alami ?
Konseli            : Iya bu, jadi saya harus memahami sifatnya tanteku kalau dia begitu orangnya, sering melampiaskan amarahnya pada orang lain ketika dia sedang marah.
Konselor          : Bagus, saya yakin Asniar pasti bisa.
Konseli            : iya bu
Konselor          : Kita sudah berbicara banyak, apa yang bisa anda simpulkan dari pertemuan kali ini?→ kesimpulan
Konseli            : Jadi  kesimpulannya adalah saya harus lebih memahami bibiku, terutama sifatnya  yang saya rasa sangat tidak baik untuk saya, yang  membuat saya tidak nyaman untuk saya,  itu yang saya harus pahami. Supaya tidak berdampak pada pelajaran saya.
Konselor          : Rupanya kamu sudah paham dengan apa yang akan kamu lakukan. Bagaimana perasaanmu  saat ini?→Evaluasi Perasaan

Konseli            : Perasaan saya bu sangat lebih baik dari sebelumnya, rasa  tidakn nyaman itu alhamdulilah  berkurang tidak seperti sebelumnya, dan pikiran saya pun lebih baik.
Konselor          : Nak asniar,  setiap orang memiliki sifat atau kepribadian masing-masing ada yang pemarah, suka menyinggung, dan lain sebaginya. Nah tujuan kamu adalah kamu harus memahami sifat tante kamu, dengan kamu memahaminya maka kamu akan lebih tenang lagi terutama rasa ketidak nyamanan mu itu akan hilang.→Memberikan Motivasi
Konseli            : Iya bu. Terima kasih ibu karena ibu sudah membantu saya menyelesaikan permasalahan yang saya alami.
Konselor          : Saya juga mengucapakan terima kasih kepada nak asniar karena sudah  mempercayai saya sebagai tempat berbagi cerita dengan masalah nak asniar
Untuk pertemuan ini mari kita akhiri dengan mengucapakan alhamdulilah

Konseli            : Kalau begitu saya pamit dulu bu→Berjabat tangan dengan konselor

Konselor          : Oh iya , silahkan nak asniar

Konseli            : Assalamu’alaikum

Konselor          : Waalaikum salam. Hati-hati dijalan iya

Konseli            iya bu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar