SKENARIO
KONSELING
Asniar
adalah seorang siswi kelas X
di SMA
Negeri 1 Oheo . Ia merupakan anak ke dua
dari tiga bersaudara. Asniar
mempunyai adik yang bernama Ayu wandira saat ini ayu duduk di bangku kelas VI`
SD di SDN Walandawe, dan asniar juga mempunyai seorang kakak yang bernama Agus
saat ini, agus sedang kuliah di STIMIK Bina Bangsa Kendari semester lima ( V
). Ayahnya bernama Nasarullah dan Ibunya bernama Harnisa . Ayahnya adalah
seorang petani, sedangkan ibunya adalah
seorang ibu rumah tangga
Asniar
lulusan SMP 4, sebelum asniar sekolah di SMA Negeri 1 Oheo, Asniar sempat
sekolah di SMA Negeri 1 Asera. Saat itu pamannya memintanya untuk sekolah di SMA Negeri 1 Asera dan tinggal dirumah
pamannya. Pamannya bernama Galib ia
adalah seorang guru Agama dan Seni budaya di SMA Negeri 1 Asera. Tapi empat bulan
kemudian asniar memutuskan untuk pindah sekolah di SMA Negeri 1 Oheo
dengan alasan ia tidak mempunyai tempat tinggal ketika ia masih bertahan
di sekolah sebelumnya.
Setelah
asniar pindah di SMA Negeri 1 Oheo.
Asniar tinggal dirumah bibinya,
sempat khawatir dan cemas sebab ia
merasa bahwa tinggal dirumah orang lain pasti banyak pekerjaan yang harus
diselesaikan ia juga takut karena nanti berdampak pada pelajarannya . Dan
ternyata kekhwatiran Asniar terjadi juga, setelah beberapa bulan ia tinggal di
rumah bibinya ia sering bekerja dan lupa mengerjakan tugas di sekolah dan
inilah yang membuat asniar sering terlambat masuk sekolah, terlambat mengumpul tugas dan bahkan nilainya
makin menurun tidak seperti biasanya.
Setelah asniar pulang sekolah ia sering dimarahi, di
singgung-singgung oleh bibinya dan bahkan sering tidak di anggap pula kalau
ada seorang siswa yang tinggal di dalam rumah.
Hal inilah yang membuat Asniar jadi bingung dan tertekan
sehingga membuatnya tidak nyaman.
Di
sekolah asniar sempat dimarahi oleh guru
biologinya karena nilainya yang menurun. Padahal asniar ini di kenal siswa
yang pintar, nilainya tidak pernah
menurun. Asniar duduk melamun di kelas ia
merasa sedih dan bingung mau berbuat apa. Hingga ada satu temannya yang
menghampiri asniar dan berkata “ jika memang masalahmu berat cobalah untuk
bercerita dengan orang yang kamu percaya dan bisa memberikan solusi dari
masalah kamu “. Dari perkataan temannya itu ia langsung berfikir bahwa di
sekolah ada guru BK ia bisa memberikan solusi dari masalahnya. Akhirnya
Asniar pun memutuskan untuk menemui guru
BKnya untuk mencari solusi dari masalahnya yaitu ketidaknyamanan berada dirumah keluarga
sehingga berdampak pada pelajaran
TRANSKIP WAWANCARA KONSELING
TAHAP PEMBUKAAN
Raport → attending
Konseli : Assalamu’alaikum… (Sambil
mengetuk pintu)
Konselor : Yaa tunggu sebentar (Berdiri dan menyambut konseli)
Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh.
Mari silakan
masuk dek ( konseli berjabat tangan dengan konselor )
Konseli :
Iya, bu.
Konselor : Mari Silakan duduk dek di tempat adik senangi.
Konseli : iya bu..
Konselor
: apakah adik sudah merasa nyaman
duduk di kursi ini ?
Konseli : iya bu saya sudah merasa nyaman
duduk di kursi ini.
Konselor :baiklah kalau adik sudah merasa
nyaman. (Konselor duduk dengan posisi
menghadap klien)
Konselor : Kalo tidak salah, nama Adek Asniar
kan ?
Konseli : Iya bu, benar.
Konselor : hmm.. ( tersenyum ) bagaimana kabar mu dek
hari ini ? → Attending
Konseli
: alhamdulilah baik bu ..
Konselor : alhamdulilah kalau begitu
Konseli
: iya bu..
Konselor : kalau ibu boleh tahu asniar tinggal
dimana ?
Konseli : saya tinggal di kemaraya bu
Konselor
: ohh .. di kemaraya ( mengangguk
kepala ) lumayan jauh iya
Konseli
: iya lumayan jauh .
Konselor : Sekarang sudah kelas berapa Asniar ?
Konseli : Baru kelas sepuluh bu.
Konselor : ohh kelas sepuluh ( mengangguk
kepala )
Konseli
: iya bu
Konselor :ohh pantasan ibu baru lihat kamu.
Karena kamu siswa baru ,di sekolah
ini.
Konseli
: iya bu, saya juga baru saya
lihat dengan ibu.
Konselor : iya, karena beberapa hari ini saya agak
sibuk, jadi jarang saya kelihatan di sekolah
Konseli
: ohh ( mengangguk )
Konselor : bagaimana asniar teman-teman baru mu ?
Konseli : Yah, begitu bu. Menyenangkan dapat
teman baru, baik walaupun belum
terlalu akrab dengan mereka
Konselor : Yah, begitulah kalo masih baru tapi,
lama kelamaan nanti akan akrab
Konseli : Iya bu.
Konselor :oh iya na asniar jam-jam
pelajaran begini datang menemui saya tidak mungkin kalau tidak ada sesuatu hal
yang sangat penting. Apakah nak asniar ingin sampaikan ?
Konseli : iya bu, jadi begini bu saya
punya masalah yang ingin saya ceritakan kepada ibu mungkin ibu bisa memberikan
solusi dari masalah yang saya alami.
Konselor : oh iya silahkan dengan senang
hati, dan saya harap nak asniar bisa terbuka dengan saya karena saya di sini
sebagai konselor sudah terikat oleh kode etik konselor semua asas dalam
bimbingan dan konseling jadi nak asniar
tidak perlu ragu atau sungkan untuk menceritakan kepaada saya
Konseli :
tapi bu saya bingung mau mulai dari mana .. karena akhir-akhir ini banyak sekali masalah
yang saya hadapi ( sedih )
Konselor : ohh jadi seperti itu ,
Konselor : kalau begitu mari kita tentukan dulu berapa
lama waktu nak asniar butuhkan untuk
cerita kepada saya
Konseli
:
bagaiamana kalau satu jam bu ?
Konselor : baiklah untuk pertemuan kali ini
kita mempunyai waktu satu jam . sekarang waktu menunjukkan pukul 9:00 dan
pertemuan kita akan berakhir pada pukul 10:00 ( konselor sambil melihat jam ) saya harap nak asniar bisa
memanfaatkan waktu ini dengan
sebaik-baiknya.
Konseli : baik bu
Konselor : baiklah kalau begitu, coba asniar
ceritakan masalah apa saja yang kamu alami saat ini.
TAHAP
PERALIHAN
Konseli :jadi
begini bu, kemarin itu saya di panggil dikantor sama guru piket, kenapa akhir-akhir ini saya sering terlambat
masuk sekolah. Setelah saya di
kantor bu, saya ketemu dengan guru biologi,
guru biologiku dia tanya saya kenapa akhir-akhir ini saya sering terlambat
mengumpul tugas dan nilaiku sudah
menurun
Konselor :
memangnya nilai biologimu sebelumnya berapa ?
Konseli :
nilaiku bu, 90 tapi dia menurun jadi 60 bu.
Konseor :
wah, lumayan juga menurunnya yah, menurut kamu kenapa bisa menurun begitu ?
Konseli :
sebenarnya saya kurang belajar bu
Konselor :
ooh, begitu. Tapi kamu tahukan kalau kurang belajar bisa membuat nilai mu menurun.
Konseli :
iya bu saya tahu
Konselor :Trus,
kenapa kamu kurang belajar dek?
Konseli :
Emm, saya tinggal sama bibiku bu. Di rumahnya saya harus masak, mencuci,
menyapu dan mengepel karena banyak pekerjaan terkadang saya lupa mengerjakan
tugas dan sudah jarang belajar.
Konselor :
sebelumnya saya tanya dulu dek, itu kita tinggal sama bibimu dari kelurganya
siapa. Mama mu atau bapakmu ?
Konseli :
dari sama bapak ku bu.
Konselor :
Ooh, memangnya kamu jam berapa pulang dari sekolah ?
Konseli :
jam 5 bu
Konselor :
lalu kenapa tidak langsung saja kamu kerjakan tugasmu ?
Konseli :
emmm, tidak bisa bu, harus saya kerja dulu baru bisa saya belajar
Konselor :
ooh begitu ya dek,
Konseli :
iya bu.
dan
kalau saya sudah kerja saya merasa
capek, jadi waktu untuk kerja tugas sudah digunakan untuk waktu istrahat.
Kadang-kadang juga bu, saya masih kerja saya lupa ternyata ada tugas besok yang
harus dikerjakan.
Konselor :
dirumahnya bibimu tidak ada yang tinggal selain kamu ?
Konseli :
ada bu, anaknya bibiku cewek dan cowok.
Konselor : anaknya bibimu yang cewek sudah besar atau
masih kecil dan siapa namanya ?
Konseli :
sudah besar bu, seumuran dengan saya namanya Gress
Konselor :
kalau kamu lagi kerja dia tidak suka bantu kamu, menyapu atau cuci piring .
supaya semua pekerjaan rumah buakn kamu yang kerjakan ?
Konseli :
Tidak bu, hmm maunya juga begitu
Baru
bu saya pusing ( sedih ), bibiku dia sering marahi saya,singgung-singgung
kadang juga dia diamkan saya dia tidak mau ajak saya bicara. Jadi bu saya, saya pusing padahal semua
pekerjaan saya sudah kerjakan
Konselor :
Hmm,begitu.
Konseli : iya bu..
*Eksplorasi
Masalah
Konselor :Oia, tadikan kamu bilang kamu
sering dimarahi sama bibimu , bagaimana
bisa kamu dimarahi?→ (Eksplorasi
pengalaman)
Konseli :anu.. bu, dia terhambur dirumah, makanya dia marahi saya, padahal saya sudah
membersihkan. Dia kira saya yang yang menghambur padahal anaknya dengan
temannya
Konselor : kamu tidak cerita sama bibimu kalau
bukan kamu yang mengahambur ?
Konseli : saya cerita bu,
Konselor : setelah kamu cerita apa dia bilang
bibimu ?
Konseli : dia masih marah, seolah-olah dia
tidak percaya
Konselor :emm.., waktu kamu dimarahi sama
bibimu. Bagaimana Perasaan mu ?→eksplorasi
Perasaan
Konseli : perasaanku sakit bu. Karena memang
bukan saya yang menghambur.
Konselor :Hmm…
*Goal
Setting
Konselor : Tadi kita sudah cerita yah, kalau
nilaimu rendah karena Asniar dirumah
kurang belajar, Asniar lebih mementingkan pekerjaan dirumah dari pada tugas
disekolah, Asniar juga tidak nyaman sama bibimu karena bibimu sering memarahi
kamu.
Nah,
kalo kita telaa
apa yang kamu katakana tadi sebenarnya masalah kamu
adalah kamu tidak nyaman tinggal dirumah bibimu`
Konseli :
(Mengangguk sambil mendengarkan dengan penuh perhatian)
Konselor : Trus Asniar, perubahan apa yang kamu
inginkan atau kamu harapkan setelah konseling ini? (Menetapkan
perubahan/tujuan)
Konseli :
saya berharap bibiku bisa memahami dan
mengerti kalau saya ini adalah seorang pelajar, dia harus kasih saya
waktu untuk belajar supaya saya tidak terlambat mengumpul tugas dan nilaiku
tidak rendah.
Konselor :ooh jadi itu keputusan mu?
Konseli : iya bu.
TAHAP
KEGIATAN INTI
*Memahami
Diri Sendiri dan Lingkungannya
Konselor : Oia, dari tadi Asniar cerita kalau
tantemu sering marah-marah kalau dia terhambur dirumah, padahal kamu sudah
bilang kalau kamu sudah membersihkan dan bukan kamu yang menghambur, tapi
bibimu dia tidak percaya?
Konseli : iya bu. Berulang-ulang kali saya
jelaskan tapi dia tidak percaya malahan
dia makin marahi saya ( sedih ) kalau
dirumah tidak ada yang saya kerja hanya berdiam saja di dalam kamar tanpa
melakukan apa-apa→Active Listening sembari
melihat kontak mata→supporting
Konselor : ooh, jadi yang kamu maksud ini
bibimu dia tidak percaya lagi sama kamu. Begitu maksudmu ?→paraphrasing
Konseli : iya bu.. dan bibiku tidak paham
kalau saya lelah kerja, saya tinggalkan tugasku demi kerja dirumah ( sedih )
Konselor :hmm.. asniar lelah→supporting
Konseli : Saya terkadang berandai-andai jika
saja saat itu saya tidak memutuskan untuk tinggal dirumahnya bibiku mungkin
saat ini pelajaranku tidak menurun dan saya juga sering berandai-andai ingin
keluar dari rumah tapi saya bingung karena resikonya sangat besar, terutama
pada kelurga ( orang tua ). Jadi saya benar-benar bingung harus bagaimana →Active Listening sembari melihat
kontak mata→supporting
Konselor : kamu bingung harus memilih keluar dari rumahnya bibimu tapi kamu takut karena
nanti berdampak pada hubunganya orang tuamu dengan bibimu, dan kamu juga ingin tetap tinggal dirumahnya bibimu karena dekat dengan
sekolahmu. Begitu maksudmu ? →Clarifyng
Konseli : iya bu.
Konselor : Kalo begitu ibu simpulkan dulu yah,
supaya semakin jelas hasil pembicaraan kita. Nah, kita sudah sampai pada dua
hal: Pertama, tekad kamu keluar dari rumah sangat besar. Kedua, masih ada
hambatan yaitu kamu takut karena hubungan orang tua mu dengan bibimu akan ada konflik.→summarizing
Konseli : iya bu
Konselor : Hemm, trus kalau biasanya kamu
dimarahi sama bibimu, kamu bikin apa saja
?
Konseli : saya sering curhat sama sepupuku,
dan kata sepupuku “ ketika dia(bibi)
sedang marah, mungkin dia sedang ada masalah, sehingga amarahnya dia lampisaan
kepada kamu “
Konselor : hmm. Begitu yah→ Supporting
Konseli : iya bu, jadi saya sering mengeluh
kenapa ujian yang allah berikan kepadaku seberat ini..
Konselor : saya pernah membaca Al-Qur’an yang
isinya adalah “ Allah tidak membebani
seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya “ ( Qs.Al-Baqarah
ayat:286), asniar pasti bisa melewati semua ini Allah sudah berjanji akan hal
itu→Intrepreting
Konseli : iya bu, tapi saya tidak nyaman ?
Konselor : Rupanya Asniar tidak nyaman (Reflecting)
tidak nyaman kenapa?
Konseli : tidak nyaman dengan sifat bibiku
bu ( sedih )
*Pilihan Alternatif/ Solusi
Konselor :
oh iya Asniar, bibimu kalau dia marahi kamu setiap hari atau hanya ada masalanya saja seperti yang dia
katakana sepupumu tadi ?
Konseli : kalau saya perhatikan bu, hanya
ada masalnya saja yang membuat dia marah sekali.
Konselor : ooh, begitu yah. Mungkin sifat bibimu memang seperti itu,
disaat dia ada masalahnya dia melampiaskan pada orang lain. Jadi kamu harus
memahami sifatnya. Bagaimana menurutmu ?
Konseli : iya bu, saya harus memahami sifat
bibiku ketika dia sedang marah.
Konselor : hmm
→ Supporting
Kalau kamu
tetap pindah dari rumahnya bibimu kamu harus mencari tempat yang baru lagi, bagaimana
?
Konseli : iya juga bu
Konselor : Jadi diantara dua pilihan ini yang
pertama: kalau kamu panda dari rumanya bibimu berarti kamu harus mencari tempat
yang lain seperti kos-kosan yang harus kamu bayar sendiri.
Kedua : kalau kamu tetap tinggal dirumahnya bibimu
kamu harus memahami sifat yang dia miliki bibimu dan hubungan orang tuamu jga
masih akan membaik. Nah yang mana yang akan kamu pilih?
*Mengambil Keputusan
Konseli : InsyaAllah,saya memilih pilihan
kedua,, karena dengan memahami sifatnya bisa teratasi
ketidaknyamanan saya dan ini sangat cocok untuk saya
Konselor : Jadi kapan kamu akan laksanakannya ?
Konseli : InsyaAllah besok b
TAHAP
KEGIATAN AKHIR
Konselor :
Rupanya waktunya kita sudah hampir
habis.
Konseli : iya bu
Konselor :Jadi apa asniar sudah bisa
memahami masalah yang sedang di alami ?
Konseli :
Iya bu, jadi saya harus memahami sifatnya tanteku kalau dia begitu orangnya, sering
melampiaskan amarahnya pada orang lain ketika dia sedang marah.
Konselor : Bagus, saya yakin Asniar pasti bisa.
Konseli : iya bu
Konselor : Kita
sudah berbicara banyak, apa yang bisa anda simpulkan dari pertemuan kali ini?→ kesimpulan
Konseli : Jadi kesimpulannya adalah saya harus lebih
memahami bibiku, terutama sifatnya yang
saya rasa sangat tidak baik untuk saya, yang membuat saya tidak nyaman untuk saya, itu yang saya harus pahami. Supaya tidak
berdampak pada pelajaran saya.
Konselor : Rupanya kamu sudah paham
dengan apa yang akan kamu lakukan. Bagaimana perasaanmu saat ini?→Evaluasi
Perasaan
Konseli : Perasaan
saya bu sangat lebih baik dari sebelumnya, rasa tidakn nyaman itu alhamdulilah berkurang tidak seperti sebelumnya, dan
pikiran saya pun lebih baik.
Konselor : Nak
asniar, setiap orang memiliki sifat atau
kepribadian masing-masing ada yang pemarah, suka menyinggung, dan lain
sebaginya. Nah tujuan kamu adalah kamu harus memahami sifat tante kamu, dengan
kamu memahaminya maka kamu akan lebih tenang lagi terutama rasa ketidak
nyamanan mu itu akan hilang.→Memberikan
Motivasi
Konseli : Iya
bu. Terima kasih ibu karena ibu sudah membantu saya menyelesaikan permasalahan
yang saya alami.
Konselor : Saya juga mengucapakan terima kasih
kepada nak asniar karena sudah
mempercayai saya sebagai tempat berbagi cerita dengan masalah nak asniar
Untuk pertemuan ini mari kita akhiri
dengan mengucapakan alhamdulilah
Konseli : Kalau begitu saya pamit dulu bu→Berjabat tangan dengan konselor
Konselor : Oh iya , silahkan nak asniar
Konseli : Assalamu’alaikum
Konselor : Waalaikum salam. Hati-hati dijalan
iya
Konseli
iya bu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar